Header Ads

Nadiem Makarim: Saya Lebih Mengkhawatirkan Terjadinya Learning Loss Dari Pada Penyebaran Covid di Sekolah



Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengaku tidak terlalu khawatir jika terjadi tren peningkatan kasus Covid-19 di sekolah-sekolah saat proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan. Ia menjelaskan bahwa yang perlu dikawatirkan adalah jika terjadi learning loss akibat dampak tidak segera diselenggarakannya PTM terbatas. Learning loss sendiri adalah hilangnya pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena suatu kondisi tertentu.

“Kami tidak terlalu khawatir mengenai tren yang kita lihat pada saat sekolah melakukan PTM. Tapi saya lebih khawatir bahwa hanya 40 persen daripada sekolah kita yang bisa melakukan PTM saat ini baru melakukan PTM. Jadi ada 60 persen sekolah kita yang ternyata sudah boleh melakukan PTM yang belum (melakukannya),” jelas Nadiem Makarim dikutip dari Republika.

Baca juga : Guru Besar UI : Serangan Vanuatu Tentang Papua Dimanfaatkan Tokoh Separatis

Nadiem menjelaskan, berdasarkan data Bank dunia dan juga riset bahwa ada dampak yang signifikan dari terjadinya learning loss sebagai akibat tidak segera diselenggarakannya proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah-sekolah maupun lembaga pendidikan yang tidak segera memulai proses pembelajarannya secara tatap muka akan memberikan dampak permanen bagi kemampuan akademis peserta didik.

”Jadi ini merupakan suatu hal yang lebih mencemaskan lagi buat kami adalah seberapa lama anak-anak ini sudah melakukan PJJ yang jauh lebih efektivitas sekolah tatap muka,” jelas Nadiem.

Saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM , Nadiem dan Menkes Budi Gunadi Sadikin pun menjawab tudingan terkait banyaknya kluster Covid-19 yang bermunculan saat PTM terbatas dilaksanakan. Menurut Menkes Budi, data dari sempel yang diambil justru menunjukan bahwa kluster di sektor sekolah memiliki tren penularan yang cenderung lebih rendah.

“Jadi kalu kemaren banyak diskusi atau berdear hoaks klusternya benyak, sebenarnya tidak demikan. Kami sampaikan datanya secara transparan,” jelas Menkes Budi

Baca juga : Resmi! Ini Daftar Perusahaan BUMN yang Dibubarkan Jokowi.

Kemenkes beserta Kemendikbudristek sudah menyiapkan strategi pengawasan yang berfokus pada upaya pencarian kasus aktif sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di sekolah. Dengan strategi ini, pemerintah secara aktif mencari kasus-kasus penularan baru di berbagai seolah maupun instansi pendidikan lainnya sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di sektor pendidikan.

“Karena (kasus) sudah sedikit, kita yang keluar kita yang mengejar bola, kita yang aktif mencari. Kita tidak nunggu kalau ada yang panas atau bergejala, kita yang aktif mengejar bolanya,” jelas Menkes Budi.

Mendikbudristek Nadiem juga menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan integrasi dengan dengan aplikasi PeduliLindungi di lingkungan sekolah maupun sektor pendidikan lainnya agar pemerintah bisa memantau tingkat penularan. 






No comments

Powered by Blogger.